Senin, 23 Januari 2017

Jilbab, Hijab dan Kerudung



*Bismillahhirrahmanirrahimm
  

Segala puji hanya bagi Allah S.W.T yang masih memberikan kesempatan bagiku untuk tetap bisa menorehkan sedikit coretan supaya coretan ini tidak hanya berhenti padaku saja, namun bisa menyebar keseluruh penjuru dunia*lebay .. Coretan ini ku khususkan untuk mu Muslimah tercantik didunia yang membuat bidadari jadi cemburu denganmu. Dan mari kita ucap syukur atas nikmat mata, nikmat masih bisa bernafas dan nikmat dari hal – hal kecil yang sering kita anggap sepele, serta nikmat iman yang selama ini jiwa masih berada dalam raga dengan tetap istiqomah dijalanNya. Oke langsung ke TKP saja ya Shaliha Cantik ^^ 

.:::::Jilbab Bukanlah Kerudung:::::.




Kata jilbab dan kerudung sering sekali kita dengar,  dua kata ini sering dipakai untuk satu makna dan satu kata benda yaitu sebagai penutup kepala yang dikenakan wanita muslim. Padahal sebenarnya keduanya berbeda. Untuk istilah Kerudung yang dalam bahasa Arab Khimar, adalah kain yang menutupi kepala menjulur sampai ke dada. Nah untuk perintah berkerudung ini sendiri sudah tertulis jelas dalam FirmanNya pada surat An-Nuur ayat 31 : 

Katakanlah kepada wanita beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan memelihara kemaluannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra – putra mereka, putra – putra suami mereka, putra – putra saudara laki – laki mereka, atau putra – putra saudara perempuan mereka, atau wanita – wanita islam, atau budak – budak yang mereka miliki, atau pelayan – pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak – anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang – orang yang beriman supaya kamu beruntung.” 

Dari ayat diatas juga kita bisa menarik kesimpulan dengan siapa saja kita bisa diperbolehkan tidak memakai kerudung, itupun dalam batas kewajaran ya shaliha cantik ^^, selebihnya alangkah baiknya selalu kenakan kerudung/khimarmu saat didalam rumah agar lebih aman untuk mengantisipasi jika keadaan mendadak genting ! hehehee dan tentunya kenakan pula saat akan keluar rumah, serta memakai kaos kaki, karena batasan aurat wanita itu yang boleh terlihat hanya tangan dan muka saja, yang lain harus ditutup ya shaliha cantik ^^. *kedip TING!

Selain penjabaran yang disebutkan dalam ayat diatas siapa saja muhrim kita, disebutkan pula bahwa yang dimaksud dengan khimar atau kerudung adalah kain yang menutup kepala dan menjulur sampai menutupi dada, daan kain ini berbeda fungsi dengan jilbab ya shaliha cantik ^^. Dan ingatlah bukan hanya sekedar kain dan kewajiban semata yang dipakai dikepala karena jika begitu, rasanya akan berat dan sulit bertahan, namun dibalik semua itu. Kerudung/khimarmu adalah identitasmu supaya kamu dikenali.  

Nah barusan saja soal kerudung/khimar, sekarang mari kita uraikan makna dari Jilbab. Mungkin ada beberapa dari ukhty semua yang memang menganggap jilbab dan kerudung sama saja atas dasar ilmu yang belum ter-explore. Hihihihi karena dulunya saya pun begitu hehe keliruu~~~ menganggap meraka sama tapi setelah berkelana kenegeri entah dimana, kutemukan akhirnya. *jiaaah.. Ok  kembali lagi ke TKP, jadi Jilbab disini mempunyai makna yaitu pakaian yang longgar menutupi seluruh tubuh. Nah secara bahasanya (diterjemahkan dari kamus bahasa arab) bermakna selendang yang menutupi seluruh badan. Untuk penjelasan ini sudah tertulis dalam Al-Qur’an surat Al- Ahzab ayat 59 : 

Hai Nabi, katakanlah kepada istri – istrimu, anak – anak perempuanmu dan istri – istri orang mukmin : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 

Dari ayat diatas terdapat kata mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Selain itu juga terdapat perintah yang diturunkan langsung dari Allah S.W.T kepada Rasulullah, bahwasanya diwajibkan bagi seorang wanita muslim untuk menutup auratnya dari yang bukan muhrimnya. Hal itu berguna untuk melindunginya dari menundukan pandangan kaum lelaki serta menjaga kehormatan seorang muslimah, karena Allah telah menciptakan muslimah begitu mulia. Dengan begitu banyak keindahan baik akhlaq ataupun fisik yang menawan.

Adalagi nih istilah HIJAB  yang kadang sering disamakan dengan jilbab, pada zaman ini identik dengan muslimah para hijabers yang aduhaii cantik – cantik nian. Hhh Apa itu HIJAB ? pernah melihat anak Rohis (rohani Islam) atau LDK (Lembaga Dakwah Kampus) yang sedang rapat ? Nah biasanya mereka memakai kain/spanduk pemisah antara laki – laki dan perempuan. Jadi hijab adalah pembatas, kain atau dinding yang menghalangi untuk bertatap muka secara langsung. Perintah ini datang tatkala para sahabat ingin menemui para Istri Rasulullah Saw, maka diwajibkan menemuinya di belakang hijab. Seperti termaktub : 

Jika kamu meminta sesuatu kepada mereka (Para istri NabiSaw), Maka mintalah dari balik hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka.” (Qs. Al – ahzab ayat : 53)

Namun, saat ini terjadi pergeseran makna terhadap kata hijab itu sendiri. Hijab sering kali diartikan sebagai kerudung dan jilbab modis yang up to date. Bahkan hijab ini menjadi barang mahal bermerk yang tak semua kalangan mampu membelinya, bahkan sehelai hijab mampu menembus angka Rp. 240.000,-

Dari fenomena jilbab gaul ini sebenarnya ada lebih dan ada kurangnya. Dari sisi kelebihan, masyarakat menjadi semakin familiar dengan jilbab dan anak muda menjadi tak enggan lagi memakainya karena sedang trendi saat ini. Namun kekurangannya, terkadang memakai jilbab hanya mengedepankan fashion semata, Hingga esensi jilbab yang tertuang dalam Al – Ahzab ayat 59 menjadi hilang ditelan kata – kata “yang penting kan udah berhijab, masalah modelnya ya suka – suka saya.” Aduuuh .. padahal segala hal yang sudah didatangkan dan ditetapkan oleh Allah sudah ada aturan dan syari’atnya tidak bisa ditawar sesuai kemauan sendiri. L semoga kita tidak tergolong dari yang tipe seperti itu ya shalihat cantik .. aamiin 

Dari ke 3 penjelasan ayat Al-Qur’an diatas bisa dilihat perbedaanya ya shaliha ^^, bentuk dan fungsi ketiganya. Namun bisa dilihat persamaannya bahwa itu komando wajib bagi kaum muslim wanita ! tidak ada kata nanti ! segeralah laksanakan jika sudah baligh karena setelah usia baligh, semua perbuatan kita sudah kita pertanggung jawabkan padaNya sendiri bukan di tumpuk pada orang tua kita. Bukan hanya sekedar sunnah yang dinomor sekiankan, namun wajib ! yang berarti jika tidak dilaksanakan akan bernilai dosa dihadapanNya. 

Memang berat jika kita harus melaksanakan sesuatu yang dimulai saat kita sudah beranjak dewasa, berbagai alasan pasti akan timbul dibenak kita. Berbagai perlawanan dalam hati terus saja muncul tanpa memberikan sedikitpun kesempatan untuk akal sehat dalam berfikir. Namun jika kita terus – terusan menuruti hawa nafsu kita dan bukannya akal yang didahulukan, kita takan pernah bisa berubah sampai kapanpun, bahkan sampai azal menjemput ? takan pernah ada yang tau soal itu. Alangkah baiknya sebelum nyawa meninggalkan badan, kita telah berhijrah menuju pada yang lebih baik yang InshaAllah akan menyelamatkan kita kelak di akhirat. Aamiin … 

Pada hakekatnya hidayah itu datang dari yang Maha Pemberi Hidayah yaitu Allah SWT, namun apakah kita hanya akan berdiam diri saja dan hanya menunggu tanpa berusaha menjemputnya ?  Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kalau kaum itu tidak merubah keadaannya sendiri. Coba deh cek kembali Al-Qur’annya .. 

“Baginya (manusia) ada malaikat – malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan  suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri  mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’ad ayat : 11)

So segera move on yuuks , move on dari maksiat move dari mantan juga boleh *eh .. (asalkan move on nya berhenti dari pacaran) hehehehe.. 

Lakukanlah segera walau rasanya berat, dan do’aku selalu untu saudariku semua yang sekarang sedang mulai berhijrah.. “jangan takut karena Allah selalu menemani kita, jangan menyerah dan terus kuaaat ya, aku tau itu semua tak gampang namun adakalanya Allah memberi ujian pada makhluknya sudah sesuai porsi masing – masing. Pasti ada jalan keluarnya .. ^^ tetap istiqomah juga yang sekarang sudah berhijrah, tebalkan benteng dan kuatkan pertahanan, jangan terlena karena sesuatu yang kecil.. istiqomah itu berat ! namun bukan istiqomah namanya kalo terasa ringan, yang ringan itu makanan camilan dan istirahat hihihii .. ah saudariku tetap berjuang ya ^^ salam hangat beserta kuah bakso … 

Fighting !!! *ala artis korea gituuuu~~~~ 

Sekian mohon maafkan apabila ada kesalahan kata dan pengetikan karena sesungguhnya yang benar itu hanyalah dari Allah S.W.T  
Dan semoga tulisan ini bisa membawa manfaat.aamiin