Bismillahirrohmanirrohimm
..
Assalamualaikum
Warahmatulloh Wabarakatuh ..
Alhamdulillah
ku ucapkan syukur atas segala nikmat yang tiada terkira yang setiap harinya
selalu ku terima . Sebelumnya mohon maaf untuk sahabat reader blog ini heuheu
sudah lama tak membuat postingan. Blog ini jadi tak terurus dan terbengkalai
aduh maaf blogku.. aku tak bermaksud lain hanya saja ada kepentingan lain yang
menyita waktuku padamu (ada yang baru tinggal yang lama) hehehee …
Bagaimana
kabar sahabat semua hari ini ? Semoga selalu dalam keadaan yang baik dan dalam
lindungannya. Aamiin Baiklah langsung pada postingannya saja..
Keajaiban Istighfar …
Semoga
sepenggal kisah ini bisa bermanfaat dan dapat ambil ibrahnya, dan tenntunya
jika dirasa manfaat semoga bisa menjadikan hal yang patut kita contoh .. ^_^
Seseorang
menceritakan kisahnya,
“Di suatu
hari saya pulang ke rumah dalam keadaan letih dan penuh beban. Aku membuka
pintu ketika tiba-tiba istri menunggu penuh tanda marah dan emosi. Dia langsung
menjejaliku dengan berbagai pertanyaan. Saya tidak bisa menguasai diri, lalu
menghadapinya dengan emosi dan amarah yang sama.
Malam sudah
larut, sementara debat dan marah terus berlanjut sampai menjelang Shubuh.
Akhirnya, istriku mengambil inisiatif meninggalkan rumah dan pergi ke rumah
orang tuanya. Saya berusaha mengurungkan tekadnya tapi tidak berhasil, dia
masuk kamar kami mempersiapkan tasnya untuk bergegas pergi. Saya
meninggalkannya dan keluar dari rumah tanpa tahu kemana harus pergi, saya
sangat emosional dan marah.
Di samping
rumahku terdapat sebuah masjid dan adzan sebentar lagi dikumandangkan. Saya
masuk masjid, berwudhu, dan shalat dua rakaat. Tak lama kemudian adzan Shubuh
dikumandangkan, saya pun shalat Shubuh berjamaah. Saya diam di masjid,
beristighfar kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan keadaan itu terus berlangsung
kurang lebih satu jam. Lalu saya bangkit pulang ke rumah dan membuka pintu
ketika tiba-tiba istriku duduk menungguku dengan senyum.
Saya
mengucapkan salam dan bertanya, ‘Kamu masih berkeras hati ingin pergi?’ Dia
berkata, ‘Tidak, saya menyesal atas apa yang telah saya perbuat.’ Saya
bergumam, ‘Ini aneh, apa yang telah terjadi?’ Kemudian saya bertanya tentang
rahasia di balik perubahan ini. Dia menjelaskan, ‘Demi Allah, saya tidak tahu…
akan tetapi semenjak satu jam yang lalu jiwa saya menjadi tenang, dan saya
sadar kalau saya salah lalu Allah menunjukiku.’ Saya teringat waktu itu adalah
bertepatan dengan waktu saya duduk beristighfar kepada Allah. Lalu saya ingat
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam,
“Barangsiapa
memperbanyak istighfar niscaya Allah membuatkannya dari setiap kesusahan ada
jalan keluar dan dari setiap kesempitan ada penyelesaian serta diberikan rizki
dari arah yang tidak disangka-sangka.’
jadi perbanyaklah istighfar, Rasululloh juga yang memang sudah jelas setiap dosanya sudah Allah ampuni banyak mengucapkan istighfar.. apa salahnya dengan kita ?
Marilah perbanyak istighfar dengan rasa penuh keinsyafan.. ^^
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wassalam benar,
“Dan
tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm: 3-4)
Sumber:
Keajaiban Sedekah & Istighfar karya Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam
(penerjemah Muhammad Iqbal, Lc & Jamaluddin), penerbit Darul Haq cet. V,
Rajab 1429 H/Agustus 2008 M, hal. 135-137.
izin share ya mbak
BalasHapus