Rabu, 02 Januari 2013

KISAH NYATA


Bismillahirrohmanirrohimm …


¸.•*°°Kisah Seorang Mujahidin Muda dan Sang Istri Penyabar: Sebuah Kisah Nyata°°*•.¸

oleh Nasser Balochi [Mujahidin Harakat Ansar Iran]
Aku akan menceritakan kepada kalian suatu kisah indah mengenai seorang Mujahid muda yang beberapa tahun lalu baru saja bergabung di barisan Mujahidin. Dia adalah seorang Mujahid yang sangat mencintai Allah dan Jihad, yang pergi di saat fajar setelah hari pernikahannya, dan sesuatu yang luar biasa terjadi. Sang istri yang baru dinikahi mengatakan kepadanya, "Aku akan senantiasa sujud kepada Allah di tengah malam hingga engkau kembali, atau jasadmu yang kembali.” Dengan dorongan semangat itu, sang Mujahid muda menukar dunianya yang dikelilingi dengan kenyamanan dengan kehidupan yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.

Pada suatu sore dalam perjalanan dari satu kamp jihad ke kamp lainnya, sang Mujahid muda mengajukan diri untuk pergi ke desa terdekat untuk mencari dukungan pangan bagi anggota kelompok barisan Mujahidin di mana ia bergabung. Ia pun mengetuk pintu dari rumah ke rumah. Namun ia hanya mendapat sambutan yang tidak ramah dari setiap penghuni, dan mereka selalu mengatakan bahwa Mujahidin tidak diterima di desa mereka. Tiba di rumah ke-10 yang akan dikunjunginya, sang Mujahid muda mengangkat tangannya dan berdoa, “Yaa Allah, Engkaulah yang menjadi saksi bahwa aku hanya ingin memperoleh dukungan makanan untuk saudara-saudaraku sehingga kami dapat memenuhi kewajiban kami di jalan-Mu. Dan hanya Engkaulah sang Maha Pemberi lagi Maha Pemurah!”


Hal yang cukup mengejutkan diperoleh sang Mujahid muda di rumah kesepuluh yang diketuknya itu. Penghuni rumah menyambutnya dengan hangat dan menawarkannya untuk membawa semua persediaan roti di rumahnya. “ Bagaimana keluargaku dapat tidur dengan nyenyak sementara tentara Allah berperang dengan perut kelaparan?” Dengan satu tas penuh dengan makanan, sang Mujahid muda bergegas kembali ke kamp yang berjarak beberapa kilometer.

Dalam perjalanan itu sang Mujahid muda mendengar jeritan dan tangisan yang berasal dari salah satu rumah di pinggiran desa. Sang Mujahid muda menurunkan tas yang dipanggulnya dan dengan cepat menghampiri rumah tersebut untuk memeriksa. Tidak siap dengan apa yang dihadapinya, ia melihat lima atau 6 orang begundal memperkosa seorang anak perempuan.

“Hei!” tanpa rasa takut sang Muhajid muda berteriak untuk mendapatkan perhatian para pemerkosa tersebut. “Jika kalian tidak menghentikan apa yang kalian lakukan dan pergi dari sini, aku akan membunuh kalian semua.” Namun sebelum ia meraih pistol yang dibawanya, seorang begundal yang tidak dilihatnya menusukkan pisaunya di punggung dan kaki sang Mujahid muda dan membuatnya tersungkur. Atas karunia Allah, dalam situasi kekacauan tersebut ia dapat meraih pistolnya dan membunuh para begundal tersebut satu per satu.

Tanpa menghiraukan sakit yang dirasakannya dan hampir tidak bisa berjalan, sang Mujahid muda menutup aurat anak perempuan tersebut, mengambil tas yang tadi ditinggalkan dan mengembalikan anak perempuan itu kembali ke desanya. Dan tanpa menunggu orang-orang desa menyadari bahwa dia yang menolong anak perempuan itu, dia kambali ke kampnya.

Setibanya di kamp dengan pakaian yang terkoyak dan bersimbah darah, sang Mujahid muda menceritakan apa yang dialaminya kepada rekan mujahidin lainnya. Rekan-rekannya terkejut dan tercengang betapa pemuda tak berpengalaman ini mampu menghajar gang begundal pemerkosa seorang diri. Yang membuat para mujahidin itu bertambah heran adalah bahwa pemuda itu baru saja menikah dan bergabung dalam barisan jihadi sehari setelah pernikahannya.

Mengetahui hal tersebut, sang Komandan kamp menenangkannya, berdoa untuknya dan menyuruhnya untuk merawat luka-lukanya, dan memintanya kembali kepada istrinya sementara ia menunggu pulih.

“Ketika tiba di rumah untuk menjumpai istriku, sepertinya Allah telah menaruh rasa cinta dalam hati kami berdua. Kami tahu, kami menikah karena Allah dan akan saling menolong untuk membangun istana kami bersama di Jannah,” ungkap sang Mujahidin muda kepadaku. Alhamdulillah, setelah ia pulih, ia kembali ke medan jihad. Dan dengan penuh kesabaran sang istri menundukungnya dari rumah.

Semoga Allah memberikan kemenangan kepada setiap mujahidin seperti sang Mujahid muda ini, dan agar lebih banyak wanita-wanita seperti istri sang Mujahid muda. Amin.
Semoga dalam kisah ini bisa diambil ibrohnya aamiin ^^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar