Kamis, 03 Januari 2013

Jodohmu Ibadahmu


Bismillahirrohmanirrohimm ..

Assalamualaikum sahabat. Semoga selalu dalam keadaan sehat, dalam keadaan iman yang kian hari kian meningkat, dan selalu dalam keadaan dzikir pada Allah SWT…
Postingan ini dikutip dari salah satu tabloid islami, judul postingannya ..

Jodohmu Ibadahmu..
Oleh : Ustadz H. Budi Prayetno.


            Jodoh adalah salah satu hal yang misterius yang akan dialami oleh setiap manusia. Allah SWT memang telah menetapkan siapa yang akan menjadi jodoh kita. Meski begitu, kita harus mengikhtiarkan cara menjemput jodoh tersebut. Ada orang yang harus mati – matian menjemput jodohnya, ada juga yang tidak melakukan apa – apa jodoh itu datang sendiri ke hadapan kita.
            Ada sebuah kisah. Di sebuah stasiun ada seorang Bapak yang lagi bersin, tiba – tiba “Yarhamukallah”,  kata seorang pemuda, “yahdikumullah” jawab Bapaknya lagi. Mereka saling melempar senyum, dan berkenalanlah mereka. Sampai akhirnya, si Bapak berkata, “Mau kemana de ?” pemuda menjawab “Kesana”, sambil menunjuk satu tempat. “Gimana kalo mampir dulu ke rumah Bapak?”. Kata si Bapak. Pemuda yang memang sedang tidak terburu akhirnya menyetujuinya.


            Sesampai dirumah, Bapak menyuruh anak perempuannya mengambilkan air minum bagi tamunya ini. Setelah iu mereka berdua berbincang kembali. Kemudian, “De, sudah menikah belum ?” Tanya Bapak. “Belum pak”.
“Sudah punya calon?”.
“Belum juga”.
“Hmmm, bagaimana kalau menikah dengan anak bapak ?”
“Ehhhh?”
“Dengan yang tadi bawa air minum”.

            Jodoh memang begitu misterius memang. Walau misterius ikhtiar yang kita lakukan harus terus menerus dijalankan. Namun, yang harus kita tanamkan dalam hati setidaknya ada dua alasan utama yang menjadi landasan kita dalam mencari jodoh.

Pertama, lakukan semua itu atas dasar Allah semata. Dengan kata lain hanya untuk ibadah semata sesuai dengan QS Al An’am ayat 162. Jika semuanya diniatkan untuk beribadah maka apapun yang akan kita lakukan bernilai pahala, ibadah itu mengabdi (abdi=hamba) kan diri pada Allah alias berserah diri pada Allah. Setiap gerak langkah kehidupan kita dalam rangka menghambakan diri kepada Allah ? Segala permasalahan yang kita hadapi apabila diniatkan demi beribadah kepada Allah akan menjadi terasa mudah. Bukankah Allah yang memberikan cobaan dan Allah-lah juga yang memiliki jalan keluar ?

Hal kedua yang harus kita niatkan dalam mencari jodoh atau menikah adalah untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki. Rasul pernah berkata bahwa menikah adalah menyempurnakan atau menggenapkan setengah dari agama kita. Menikah itu insyaAllah lebih membahagiakan dan menyelamatkan. Berbagai penelitian, dapat kita akses lewat internet ataupun media lainnya, telah menunjukan keuntungan – keuntungan yang akan kita terima saat menikah.

Jodohlah yang akan membuat hati kita tenteram, hingga menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dalam hati kita. Perasaan yang akan membuat jiwa kita tenteram dalam menjalani kehidupan ini. Seperti Firman Allah dalam QS Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi: “Dan diantara tanda – tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri – istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan jadikanNya diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda – tanda kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan”.

Namun semua itu tetap harus kita ikhtiarkan dan usahakan. Sebab dalam hal inilah Allah akan memberikan pahalanya yang besar kepada setiap hambanya. Semua akan terasa mudah apabila diniatkan hanya untuk Allah semata.

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama – tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’am: 162-163).

Semoga tulisan ini bemanfaat, khususnya untukku dan untuk semuanya.

Sumber : Tabloid AlHikmah Edisi 76|November 2012 Dzulhijjah 1433H-<uharram 1434 H.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar