Bismillahirrohmanirrohimm ..
Assalamualaikum sahabat. Semoga selalu dalam
keadaan sehat, dalam keadaan iman yang kian hari kian meningkat, dan selalu
dalam keadaan dzikir pada Allah SWT…
Postingan ini dikutip dari salah satu tabloid
islami, judul postingannya ..
Jodohmu
Ibadahmu..
Oleh
: Ustadz H. Budi Prayetno.
Jodoh adalah salah satu hal yang
misterius yang akan dialami oleh setiap manusia. Allah SWT memang telah
menetapkan siapa yang akan menjadi jodoh kita. Meski begitu, kita harus
mengikhtiarkan cara menjemput jodoh tersebut. Ada orang yang harus mati –
matian menjemput jodohnya, ada juga yang tidak melakukan apa – apa jodoh itu
datang sendiri ke hadapan kita.
Ada sebuah kisah. Di sebuah stasiun
ada seorang Bapak yang lagi bersin, tiba – tiba “Yarhamukallah”, kata seorang
pemuda, “yahdikumullah” jawab
Bapaknya lagi. Mereka saling melempar senyum, dan berkenalanlah mereka. Sampai
akhirnya, si Bapak berkata, “Mau kemana de ?” pemuda menjawab “Kesana”, sambil
menunjuk satu tempat. “Gimana kalo mampir dulu ke rumah Bapak?”. Kata si Bapak.
Pemuda yang memang sedang tidak terburu akhirnya menyetujuinya.
Sesampai dirumah, Bapak menyuruh
anak perempuannya mengambilkan air minum bagi tamunya ini. Setelah iu mereka
berdua berbincang kembali. Kemudian, “De, sudah menikah belum ?” Tanya Bapak.
“Belum pak”.
“Sudah
punya calon?”.
“Belum
juga”.
“Hmmm,
bagaimana kalau menikah dengan anak bapak ?”
“Ehhhh?”
“Dengan
yang tadi bawa air minum”.
Jodoh
memang begitu misterius memang. Walau misterius ikhtiar yang kita lakukan harus
terus menerus dijalankan. Namun, yang harus kita tanamkan dalam hati setidaknya
ada dua alasan utama yang menjadi landasan kita dalam mencari jodoh.
Pertama,
lakukan semua itu atas dasar Allah semata. Dengan kata lain hanya untuk ibadah
semata sesuai dengan QS Al An’am ayat 162. Jika semuanya diniatkan untuk
beribadah maka apapun yang akan kita lakukan bernilai pahala, ibadah itu
mengabdi (abdi=hamba) kan diri pada Allah alias berserah diri pada Allah.
Setiap gerak langkah kehidupan kita dalam rangka menghambakan diri kepada Allah
? Segala permasalahan yang kita hadapi apabila diniatkan demi beribadah kepada
Allah akan menjadi terasa mudah. Bukankah Allah yang memberikan cobaan dan
Allah-lah juga yang memiliki jalan keluar ?
Hal kedua
yang harus kita niatkan dalam mencari jodoh atau menikah adalah untuk
mendapatkan kebahagiaan hakiki. Rasul pernah berkata bahwa menikah adalah
menyempurnakan atau menggenapkan setengah dari agama kita. Menikah itu insyaAllah lebih membahagiakan dan menyelamatkan.
Berbagai penelitian, dapat kita akses lewat internet ataupun media lainnya,
telah menunjukan keuntungan – keuntungan yang akan kita terima saat menikah.
Jodohlah
yang akan membuat hati kita tenteram, hingga menumbuhkan rasa cinta dan kasih
sayang dalam hati kita. Perasaan yang akan membuat jiwa kita tenteram dalam
menjalani kehidupan ini. Seperti Firman Allah dalam QS Ar-Rum ayat 21 yang
berbunyi: “Dan diantara tanda – tanda
kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri – istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan jadikanNya diantara
kamu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda –
tanda kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan”.
Namun semua
itu tetap harus kita ikhtiarkan dan usahakan. Sebab dalam hal inilah Allah akan
memberikan pahalanya yang besar kepada setiap hambanya. Semua akan terasa mudah
apabila diniatkan hanya untuk Allah semata.
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama – tama
menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’am: 162-163).
Semoga
tulisan ini bemanfaat, khususnya untukku dan untuk semuanya.
Sumber : Tabloid AlHikmah Edisi 76|November
2012 Dzulhijjah 1433H-<uharram 1434 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar