Bismillahirrohmanirrohimm …
Assalamualaikum Sahabat, bagaimana kabarmu
hari ini ? Semoga selalu dalam lindungaNya .. sebelumnya, ku ucapkan terima
kasih kepada para sahabat blogger semua yang rela singgah di blog sederhana
ini. Semoga sepenggal kisah ini dapat memberikan hikmah dan ibrohnya bagi kita.
Aamiin ..
««Jangan
Mengeluh»»
***********************
Seorang pria datang menemui Yunus ibn Ubaid.
Ia mengeluh di depannya.
“Hidupku susah sekali…,”ujarnya. “Entah aku
harus berbuat apa. Hidupku benar-benar susah. Dunia ini begitu sempit untukku.
Ah, aku tak tahu harus berbuat apa… Duhai, mengapa ini semua terjadi padaku…,”
begitulah ia seperti tidak akan berhenti menyampaikan semua keluhannya.
Yunus ibn Ubaid menarik nafas. Sangat dalam.
“Maafkan aku, saudaraku… Bolehkah aku
bertanya padamu??” ujarnya.
“Silahkan, Tuan…”
“Bagaimana jika kedua matamu diganti dengan
1000 dinar? Maukah engkau??” Tanya Yunus ibn Ubaid.
“Apa?? Tidak mungkin, Tuan. Bagaimana mungkin
aku mengganti kedua mataku hanya dengan 1000 dinar???!”
“Bagaimana dengan kedua telingamu??”
“Ah, mustahil, Tuan. Bagaiamna aku akan
mendengar nanti??”
“Kalau begitu, lidahmu sajalah…”
“Tidak, Tuan. Apakah Anda ingin saya jadi
bisu hanya karena 1000 dinar??!”
Begitulah Yunus ibn Ubaid terus mencecarnya dengan
pertanyaan-pertaanyaan semacam itu. Hingga akhirnya, Yunus ibn Ubaid
mengatakan, “Lihatlah, saudaraku. Kulihat betapa banyaknya nikmat Allah padamu.
Lalu mengapa engkau harus mengeluh hingga seolah-olah tidak lagi ada harapan
untuk hidup??”
Pria itu tersipu. Lalu pamit meninggalkan
Yunus ibn Ubaid.
---
Allah Ta'ala berfirman “Dan jika kamu menghitung nikmat
Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (An-Nahl: 18).
Di saat kita tenggelam dalam keluhan diri
sendiri, pancaindera kita tidak lagi mampu memainkan peranannya untuk melihat,
mendengar, merasai dan menghayati pemberian Allah Ta'alla yang tiada
henti-hentinya. Lantaran itu, begitu sukar sekali untuk menyebutkan kalimat
Alhamdulillah sebagai tanda kesyukuran seorang hamba kepada khaliqnya. Itulah
hakikatnya. Memang manusia senantiasa khilaf dan lupa. Manusia mempunyai
keinginan yang tiada batasan. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang
dimiliki, Kecuali orang-orang yang bersyukur.
Mari sahabatku yang baik, bersama kita
membina tekad untuk menghindari keluhan dan meningkatkan kesyukuran karena
Allah Ta'alla telah berjanji:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)
Wallahua’lam …
Semoga bermanfaat dan jika memang tak ada
manfaatnya semoga tak ada mudharatnya aamiin .. ^^
Salam santun ukhuwah fillah ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar