Rabu, 09 Januari 2013

Jangan Mengeluh Kawan


Bismillahirrohmanirrohimm …

Assalamualaikum Sahabat, bagaimana kabarmu hari ini ? Semoga selalu dalam lindungaNya .. sebelumnya, ku ucapkan terima kasih kepada para sahabat blogger semua yang rela singgah di blog sederhana ini. Semoga sepenggal kisah ini dapat memberikan hikmah dan ibrohnya bagi kita. Aamiin ..

««Jangan Mengeluh»»
***********************


Seorang pria datang menemui Yunus ibn Ubaid. Ia mengeluh di depannya.
“Hidupku susah sekali…,”ujarny­a. “Entah aku harus berbuat apa. Hidupku benar-benar susah. Dunia ini begitu sempit untukku. Ah, aku tak tahu harus berbuat apa… Duhai, mengapa ini semua terjadi padaku…,” begitulah ia seperti tidak akan berhenti menyampaikan semua keluhannya.
Yunus ibn Ubaid menarik nafas. Sangat dalam.
“Maafkan aku, saudaraku… Bolehkah aku bertanya padamu??” ujarnya.
“Silahkan, Tuan…”
“Bagaimana jika kedua matamu diganti dengan 1000 dinar? Maukah engkau??” Tanya Yunus ibn Ubaid.
“Apa?? Tidak mungkin, Tuan. Bagaimana mungkin aku mengganti kedua mataku hanya dengan 1000 dinar???!”
“Bagaimana dengan kedua telingamu??”
“Ah, mustahil, Tuan. Bagaiamna aku akan mendengar nanti??”
“Kalau begitu, lidahmu sajalah…”
“Tidak, Tuan. Apakah Anda ingin saya jadi bisu hanya karena 1000 dinar??!”
Begitulah Yunus ibn Ubaid terus mencecarnya dengan pertanyaan-pertaanyaan semacam itu. Hingga akhirnya, Yunus ibn Ubaid mengatakan, “Lihatlah, saudaraku. Kulihat betapa banyaknya nikmat Allah padamu. Lalu mengapa engkau harus mengeluh hingga seolah-olah tidak lagi ada harapan untuk hidup??”
Pria itu tersipu. Lalu pamit meninggalkan Yunus ibn Ubaid.

---
Allah Ta'ala berfirman “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (An-Nahl: 18).
Di saat kita tenggelam dalam keluhan diri sendiri, pancaindera kita tidak lagi mampu memainkan peranannya untuk melihat, mendengar, merasai dan menghayati pemberian Allah Ta'alla yang tiada henti-hentinya. Lantaran itu, begitu sukar sekali untuk menyebutkan kalimat Alhamdulillah sebagai tanda kesyukuran seorang hamba kepada khaliqnya. Itulah hakikatnya. Memang manusia senantiasa khilaf dan lupa. Manusia mempunyai keinginan yang tiada batasan. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, Kecuali orang-orang yang bersyukur.
Mari sahabatku yang baik, bersama kita membina tekad untuk menghindari keluhan dan meningkatkan kesyukuran karena Allah Ta'alla telah berjanji:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)
Wallahua’lam …

Semoga bermanfaat dan jika memang tak ada manfaatnya semoga tak ada mudharatnya aamiin .. ^^
Salam santun ukhuwah fillah ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar