Rabu, 26 Desember 2012

Dibalik Senyum Sang Bidadari



←← Bismillahirrohmanirrohimm ←←


** Di Balik SENYUM sang BIDADARI **
¸.•*°°• Fatimah Az-Zahra •♫♥♥♫•*¨*•




Ketika kondisi Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam sngat kritis, harapan untuk sembuh dari sakitnya sudah bgtu tipis.beberapa sahabat beliau ingin melihat lbh dkat. namun krn kondisinya yg parah,siapapun tdk diijinkan masuk di ruang pembaringannya kecuali anggota keluarganya.
Fatimah az-zahra,...satu2nya putri beliau yg msh hidup,duduk disisi ranjangnya.ditatapnya wajah suci ayahnya itu dng hati yg iba.sesekali Fatimah menyeka keringat yg mengalir di wajah dan dahi nabi.kecintaan nabi pada putri bungsunya ini sangatlah beralasan dan manusiawi.dia adalah satu2nya buah hati yg masih tersisa dari istri tercintanya,-Khadijah.


Fatimah lah yg menggantikan kepiluannya sejak putra putrinya yg lain meninggal dalam usia muda. Dalam kehidupan nabi,Fatimah laksana bidadari.beliau tdk pernah melakukan perjalanan sebelum mengucpkan kata2 perpisahan kpd putrinya. Sekembalinyapun, Fatimah pulalah yg pertama2 di temuinya.kedudukan Fatimah disisi nabi demikian terhormat. ketulusan cinta nabi kepada bidadarinya ini bisa disimak dari ucapan beliau;-Fatimah adalah bagian dari diriku, kesenangannya adalah kesenanganku,dan kemarahannya adalah kemarahanku.
Selama nabi sakit,Fatimah selalu berada disisi ranjang beliau. Tiba2 nabi memberi isyarat padanya bhwa beliau hendak mengatakn sesuatu. Fatimah pun menunduk dan menempelkan telinganya ke bibir nabi.lalu nabi membisikkan sesuatu,hingga orang lain tdk bisa mendngar apa yang dibicarakan. Seusai nabi bicara,Fatimahpun menangis dan bersedih.melihat itu,nabipun membisikkan lagi,Fatimahpun nampak bahagia dan tersenyum dangan riangnya.
Dua suasana hati Fatimah yang berlawanan itu tentu saja membauat yg lain penasaran.istri2 nabi lalu meminta kepada bidadari kekasih Alloh itu untuk memberi tahu apa yg dibisikkan nabi.namun dengan tegas Fatimah berkata-Aku tidak akan membuka rahasia Nabi Alloh.
Setelah nabi wafat,rupanya Aisyah penasaran dng sesuatu yg dibisikkan nabi itu.maka ia pun mendesak Fatimah agar bersedia mengatakannya. -ya Fatimah,engkau telah diistimewakan oleh rosululloh di antara istri2nya.apa yg membuatmu menangis dan tersenyum saat rosululloh membisikkan sesuatu padamu?- pinta Aisyah.
pertama, ayah memberitahukan bhwa dahulu malaikat jibril datang kepada beliau untuk membacakan al-qur'an setahun sekali. Tapi tahun itu jibril dtang dan membacakn al-qur'an dua kali. Itu artinya ajal ayah telah dekat. karenanya aku menangis dan bersedih. Tatkala melhat kesedihanku,ayah membisiki lg bhwa akulah orng prtama diantara ahlul baitnya yang akan menyertai beliau, Hal itulah yg membuat aku tersenyum dan merasa bahagia, sebab aku sadar bahwa tak lama lagi akan segera bergabung dengan ayahanda tercinta. Jawab Fatimah tak dapat mengelak.
sepeninggalnya Rosululloh Sallallahu 'alahi Wasallam,, Fatimah hampir tak pernah tertawa. Kesedihan dan duka slalu menghiasi wajahnya.ia sering menziarahi makam ayahnya, segala perasaannya ia tuangkan dlm sebuah syair-ufuk langit telah pergi, matahari tak brsinar agi, dunia telah gelap gulita. Setelah kepergian nabi, bumi brsedih. Semua negeri timur dan barat menangis.bgtu pula bani mudhaar dan penduduk Yaman. wahai rosul terakhir yang penuh berkah, al-qur'an telah Bersholawat kepadamu.

Bisikn Nabi yg membuat bidadarinya itu tersenyum menjdi kenyataan. sekitar 6 bulan sejak wafatnya nabi,Fatimah menderita sakit keras. Merasa ajalnya sudah dekat, wanita sholehah ini brwasiat kepada suaminya, Ali bin abi thalib -wahai suamiku,sepeninggalku nanti aku berharap agar yg memandikn jenazahku adalah engkau sendiri bersama Asma' binti umais. Mandikanlah aku dalam ruangan tertutup hingga tidak ada siapapun yg melihatnya. Lalu, sholatkn, dan kuburkanlah aku olehmu. Pesan Fatimah pd suaminya.
Ketika ia merasakan ajalnya benar2 sudah dekat, putri Rosululloh itu mandi sendirian dengan meminta bantuan Ummu rafi' untuk menyiramkan air ke tubuhnya. Begitu ia rasa sudah bersih, Fatimah segera memakai pakaian terbarunya. ia lalu menyuruh ummu rafi' menyiapkn tempat pembaringan di tengah2 rumahnya. Fatimahpun berbaring ke kanan dan menghadap kiblat seraya berpesan kepada ummu rafi' -wahai ibu, sekarang aku akan menghadap kepada Tuhanku, ajalku telah tiba. Karena aku sudah mandi, maka tubuhku tdk usah disingkap2 lg oleh siapapun.
Setelah ajal menjemputnya, Ali dan Asma' melaksanakan wasiat Fatimah. Mereka memandìkn jenazah suci itu tanpa menyingkap auratnya dan tidak dihadiri oleh siapapun. Saat itu datanglah Aisyah hendak ikut memandikannya, namun Asma' melarangnya. Aisyah lalu mengadukan hal tersebut kepada ayahnya, Abu Bakar yg saat itu menjadi amirul mu'minin. Khalifahpun datang ke rumah Fatimah dan berkata,-wahai Asma', kenapa kau larang istri2 Rosululloh untuk memandikan jenazah putrinya. Begitu pula kenapa kau siapkan usungan laksana tempat membawa pengantin, tertutup sedemikian rupa?
-ketahuilah ya amirulmu'minin, demikianlah wasiat Fatimah sebelum wafatnya. Tidak boleh dimasuki oleh siapapun dan tertutup pada tempat yang telah saya persiapkan tadi. Jawab Asma' Usai Fatimah dimandikan, Ali mengimami sholat jenazah istrinya dangan diikutì pamannya Abbas,Fadhl bin Abbas. Asma' dan beberapa kaum muslimin. Malam itu juga Ali mempersiapkan sendiri segala keperluan untuk pemakaman istrinya. Pada saat itu Ali berkata, -dua kekasih yang berkumpul pasti akan berpisah dan semua, selain kematian, adalah sedikit. Kehilangan terhadap seorang demi seorang, suatu bukti bahwa kekasih itu tiada abadi. Fatimah laksana bidadari bagi suaminya. Kasih sayang keduanya demikian bersejarah. Dalam kesendiriannya mengenang istrinya, Ali sering berkata,-kami berdua bagaikan sepasang burung merpati yang tiada kenal kat berpisah. tapi nasib telah memisahkan kami. Kerap kali Ali bin abi thalib menziarahi makam istrinya pada malam hari. Pada saat itulah dia terkenang kembali kata2 istrinya menjelang ajalnya; -Ali sayangku,ketika engkau nanti telah selesai menguburkan jasadku, dan menutupi makamku dengan tanah, janganlah tergesa2 untuk pergi. Tinggallah barang sejenak,karena pada saat itu aku amat membutuhkanmu.
Subhanalloh, dari cerita di atas, saya mencoba memberi sedikit makna dari ratusan atau bahkan ribuan kebaikan yang bisa kita ambil sebagai ibroh dan teladan. Fatimah,sosok wanita agung, bidadari bagi ayah dan suaminya adalah pribadi wanita sholehah. Selain itu juga bisa disimak bagaimana Fatimah tetap menjaga auratnya walaupun ajal kan menjemput, memang berbeda sekali tingkat keimanannya dengan kita. Yang jika dibandingkan mungkin sebiji kurmapun tak sampai. Dengan bangganya kita umbar aurat sana sini baik itu di jejaring social ataupun dalam kehidupan nyata sekalipun. Ingatlah wahai ukhty sayang dirimu berharga, perbuatan baik dan buruk pasti ada konsekwensinya kelak, bersyukurlah jika perbuatan baik yang sering dilakukan, tapi jika hanya peruatan buruk ?

Ia bnyak menghabiskn waktunya dengan cinta dan kasih sayang bersama ayah, suami, anak2 dan wanita2 sholehah lainnya. Rumah tangganya jauh dari fitnah. Kasih sayang Fatimah dan Ali dalam hubungan suami istri hanya dipisahkan oleh maut. Karena itu, mari semua kita jaga keutuhan rumah tangga kita, hingga maut yg memisahkan. Tak ada yg abadi di dunia ini, maka apa yg kita mìliki, suatu saat akan pergi meninggalkan kita. Tanamkanlah kasih sayang dan cinta itu pada pondasi yg kokoh, yakni kecintaan kepada Alloh dan Rosul-Nya.
Semoga kita mampu menjadi suami yg sholeh buat istri kita, dan menjadi istri yang sholehah buat suami kita juga. Tidak hanya mereka mau menjadi sholehah sedang kita terpaku diam dan berlari di tempat mengejar angan2. Semoga pula istri2 kita mampu menjaga kehormatannya, menjadi istri yg sholehah, bukan sekedar mau, tapi bagaimana berusaha sekuat tenaga memaksimalkan segala potensi yang ada pada dirinya, untk menjadi ìstri SHOLEHA.



•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥:::: hamba ::::♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•
(¯`v´¯). Aamiin ya Robbal 'alamiin .(¯`v´¯)


Post : abu-azvhirandha.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar