←←♥ Bismillahirrohmanirrohimm ♥←←
*♥* Di Balik SENYUM
sang BIDADARI *♥*
¸.•*°♥°♫• Fatimah Az-Zahra •♫♥♥♫•*¨*•
Ketika kondisi Nabi
Sallallahu 'alaihi Wasallam sngat kritis, harapan untuk sembuh dari sakitnya
sudah bgtu tipis.beberapa sahabat beliau ingin melihat lbh dkat. namun krn kondisinya
yg parah,siapapun tdk diijinkan masuk di ruang pembaringannya kecuali anggota
keluarganya.
Fatimah
az-zahra,...satu2nya putri beliau yg msh hidup,duduk disisi
ranjangnya.ditatapnya wajah suci ayahnya itu dng hati yg iba.sesekali Fatimah
menyeka keringat yg mengalir di wajah dan dahi nabi.kecintaan nabi pada putri
bungsunya ini sangatlah beralasan dan manusiawi.dia adalah satu2nya buah hati
yg masih tersisa dari istri tercintanya,-Khadijah.
Fatimah lah yg menggantikan kepiluannya sejak putra putrinya yg lain meninggal dalam usia muda. Dalam kehidupan nabi,Fatimah laksana bidadari.beliau tdk pernah melakukan perjalanan sebelum mengucpkan kata2 perpisahan kpd putrinya. Sekembalinyapun, Fatimah pulalah yg pertama2 di temuinya.kedudukan Fatimah disisi nabi demikian terhormat. ketulusan cinta nabi kepada bidadarinya ini bisa disimak dari ucapan beliau;-Fatimah adalah bagian dari diriku, kesenangannya adalah kesenanganku,dan kemarahannya adalah kemarahanku.
Selama nabi
sakit,Fatimah selalu berada disisi ranjang beliau. Tiba2 nabi memberi isyarat
padanya bhwa beliau hendak mengatakn sesuatu. Fatimah pun menunduk dan
menempelkan telinganya ke bibir nabi.lalu nabi membisikkan sesuatu,hingga orang
lain tdk bisa mendngar apa yang dibicarakan. Seusai nabi bicara,Fatimahpun
menangis dan bersedih.melihat itu,nabipun membisikkan lagi,Fatimahpun nampak
bahagia dan tersenyum dangan riangnya.
Dua suasana hati
Fatimah yang berlawanan itu tentu saja membauat yg lain penasaran.istri2 nabi
lalu meminta kepada bidadari kekasih Alloh itu untuk memberi tahu apa yg
dibisikkan nabi.namun dengan tegas Fatimah berkata-Aku tidak akan membuka
rahasia Nabi Alloh.
Setelah nabi
wafat,rupanya Aisyah penasaran dng sesuatu yg dibisikkan nabi itu.maka ia pun
mendesak Fatimah agar bersedia mengatakannya. -ya Fatimah,engkau telah
diistimewakan oleh rosululloh di antara istri2nya.apa yg membuatmu menangis dan
tersenyum saat rosululloh membisikkan sesuatu padamu?- pinta Aisyah.
pertama, ayah memberitahukan
bhwa dahulu malaikat jibril datang kepada beliau untuk membacakan al-qur'an
setahun sekali. Tapi tahun itu jibril dtang dan membacakn al-qur'an dua kali. Itu
artinya ajal ayah telah dekat. karenanya aku menangis dan bersedih. Tatkala
melhat kesedihanku,ayah membisiki lg bhwa akulah orng prtama diantara ahlul
baitnya yang akan menyertai beliau, Hal itulah yg membuat aku tersenyum dan
merasa bahagia, sebab aku sadar bahwa tak lama lagi akan segera bergabung dengan
ayahanda tercinta. Jawab Fatimah tak dapat mengelak.
sepeninggalnya
Rosululloh Sallallahu 'alahi Wasallam,, Fatimah hampir tak pernah tertawa. Kesedihan
dan duka slalu menghiasi wajahnya.ia sering menziarahi makam ayahnya, segala
perasaannya ia tuangkan dlm sebuah syair-ufuk langit telah pergi, matahari tak
brsinar agi, dunia telah gelap gulita. Setelah kepergian nabi, bumi brsedih. Semua
negeri timur dan barat menangis.bgtu pula bani mudhaar dan penduduk Yaman. wahai
rosul terakhir yang penuh berkah, al-qur'an telah Bersholawat kepadamu.
Bisikn Nabi yg
membuat bidadarinya itu tersenyum menjdi kenyataan. sekitar 6 bulan sejak
wafatnya nabi,Fatimah menderita sakit keras. Merasa ajalnya sudah dekat, wanita
sholehah ini brwasiat kepada suaminya, Ali bin abi thalib -wahai
suamiku,sepeninggalku nanti aku berharap agar yg memandikn jenazahku adalah
engkau sendiri bersama Asma' binti umais. Mandikanlah aku dalam ruangan
tertutup hingga tidak ada siapapun yg melihatnya. Lalu, sholatkn, dan kuburkanlah
aku olehmu. Pesan Fatimah pd suaminya.
Ketika ia merasakan
ajalnya benar2 sudah dekat, putri Rosululloh itu mandi sendirian dengan meminta
bantuan Ummu rafi' untuk menyiramkan air ke tubuhnya. Begitu ia rasa sudah
bersih, Fatimah segera memakai pakaian terbarunya. ia lalu menyuruh ummu rafi' menyiapkn
tempat pembaringan di tengah2 rumahnya. Fatimahpun berbaring ke kanan dan
menghadap kiblat seraya berpesan kepada ummu rafi' -wahai ibu, sekarang aku
akan menghadap kepada Tuhanku, ajalku telah tiba. Karena aku sudah mandi, maka
tubuhku tdk usah disingkap2 lg oleh siapapun.
Setelah ajal menjemputnya,
Ali dan Asma' melaksanakan wasiat Fatimah. Mereka memandìkn jenazah suci itu
tanpa menyingkap auratnya dan tidak dihadiri oleh siapapun. Saat itu datanglah
Aisyah hendak ikut memandikannya, namun Asma' melarangnya. Aisyah lalu mengadukan
hal tersebut kepada ayahnya, Abu Bakar yg saat itu menjadi amirul mu'minin. Khalifahpun
datang ke rumah Fatimah dan berkata,-wahai Asma', kenapa kau larang istri2
Rosululloh untuk memandikan jenazah putrinya. Begitu pula kenapa kau siapkan
usungan laksana tempat membawa pengantin, tertutup sedemikian rupa?
-ketahuilah ya
amirulmu'minin, demikianlah wasiat Fatimah sebelum wafatnya. Tidak boleh dimasuki oleh
siapapun dan tertutup pada tempat yang telah saya persiapkan tadi. Jawab Asma' Usai
Fatimah dimandikan, Ali mengimami sholat jenazah istrinya dangan diikutì
pamannya Abbas,Fadhl bin Abbas. Asma' dan beberapa kaum muslimin. Malam itu
juga Ali mempersiapkan sendiri segala keperluan untuk pemakaman istrinya. Pada
saat itu Ali berkata, -dua kekasih yang berkumpul pasti akan berpisah dan
semua, selain kematian, adalah sedikit. Kehilangan terhadap seorang demi
seorang, suatu bukti bahwa kekasih itu tiada abadi. Fatimah laksana bidadari
bagi suaminya. Kasih sayang keduanya demikian bersejarah. Dalam kesendiriannya
mengenang istrinya, Ali sering berkata,-kami berdua bagaikan sepasang burung
merpati yang tiada kenal kat berpisah. tapi nasib telah memisahkan kami. Kerap
kali Ali bin abi thalib menziarahi makam istrinya pada malam hari. Pada saat
itulah dia terkenang kembali kata2 istrinya menjelang ajalnya; -Ali
sayangku,ketika engkau nanti telah selesai menguburkan jasadku, dan menutupi
makamku dengan tanah, janganlah tergesa2 untuk pergi. Tinggallah barang
sejenak,karena pada saat itu aku amat membutuhkanmu.
Subhanalloh, dari
cerita di atas, saya mencoba memberi sedikit makna dari ratusan atau bahkan
ribuan kebaikan yang bisa kita ambil sebagai ibroh dan teladan. Fatimah,sosok
wanita agung, bidadari bagi ayah dan suaminya adalah pribadi wanita sholehah.
Selain itu juga bisa disimak bagaimana Fatimah tetap menjaga auratnya walaupun
ajal kan menjemput, memang berbeda sekali tingkat keimanannya dengan kita. Yang
jika dibandingkan mungkin sebiji kurmapun tak sampai. Dengan bangganya kita
umbar aurat sana sini baik itu di jejaring social ataupun dalam kehidupan nyata
sekalipun. Ingatlah wahai ukhty sayang dirimu berharga, perbuatan baik dan
buruk pasti ada konsekwensinya kelak, bersyukurlah jika perbuatan baik yang
sering dilakukan, tapi jika hanya peruatan buruk ?
Ia bnyak menghabiskn waktunya dengan cinta dan kasih sayang bersama ayah, suami, anak2 dan wanita2 sholehah lainnya. Rumah tangganya jauh dari fitnah. Kasih sayang Fatimah dan Ali dalam hubungan suami istri hanya dipisahkan oleh maut. Karena itu, mari semua kita jaga keutuhan rumah tangga kita, hingga maut yg memisahkan. Tak ada yg abadi di dunia ini, maka apa yg kita mìliki, suatu saat akan pergi meninggalkan kita. Tanamkanlah kasih sayang dan cinta itu pada pondasi yg kokoh, yakni kecintaan kepada Alloh dan Rosul-Nya.
Semoga kita mampu
menjadi suami yg sholeh buat istri kita, dan menjadi istri yang sholehah buat
suami kita juga. Tidak hanya mereka mau menjadi sholehah sedang kita terpaku diam
dan berlari di tempat mengejar angan2. Semoga pula istri2 kita mampu menjaga
kehormatannya, menjadi istri yg sholehah, bukan sekedar mau, tapi bagaimana
berusaha sekuat tenaga memaksimalkan segala potensi yang ada pada dirinya, untk
menjadi ìstri SHOLEHA.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫
(¯`v´¯).♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥.(¯`v´¯)
Post : abu-azvhirandha.blogspot.com
Post : abu-azvhirandha.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar