Bismillahirrohmanirrohimm..
Assalamualaikum
warahmatullahi Wabarakatuh ..
Salam
sejahtera sahabat, semoga selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin .. J
Dalam
kesempatan ini saya akan memposting tulisan yang insyaAllah bermanfaat untuk
diteladani terutama untuk para istri – itri, teteh, tante, mba, ibu –ibu
semuanya hehehe.. Ya walaupun udah pada tau sebelumnya dengan kisah ini, tapi
semoga menjadikan manfaat dan pahala dimata Allah SWT aamiin .. J
Langsung
aja deh ke postingannya, yuk kita sama – sama belajar .. J
Mutiah, Sang Wanita Pertama Yang Masuk Surga
Suatu hari Fatimah Az Zahra ra bertanya kepada Rasulullah SAW
tentang wanita pertama yang akan memasuki surga. Rasulullah bersabda : “Wahai
Fatimah, jika engkau ingin mengetahui perempuan pertama masuk surge, selain
Ummul Mukminin, dia adalah Ummu Mutiah.”
Jawaban
itu membuat Fatimah terkejut. Ternyata bukan dirinya wanita yang masuk surge
pertama kali. Padahal Fatimah adalah putrid Rasulullah dan telah menjalankan
ibadah dengan baik.
Dari sana, timbullah rasa penasaran dan keingintahuan yang kuat
didalam diri Fatimah untuk lebih mengenal sosok wanita mulia tersebut. Fatimah
pun mulai mencari keberadaan beliau di pinggiran kita Madinah. Fatimah ingin
menyaksikan sendiri amalan dan ibadah apa yang dilakukan Mutiah.
Setelah mendapatkan ijin dari suaminya Ali bin Abi Thalib,
fFatimah Az Zahra pergi ke rumah Mutiah dengan mengajak Hasan, putra laki –
lakinya yang masih kecil. Sesampainya di rumah tersebut, Fatimah segera
mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Mengetahui bahwa putrid Rasulullah SAW
datang berkunjung, dengan segera Mutiah membuka pintu rumahnya. Namun ketika
Mutiah melihat Fatimah membawa Hasan, Mutiah kemudian kembali menutup pintu
rumahnya. Fatimah heran dengan sikap Mutiah tersebut. Fatimah lalu bertanya
dari balik pintu tentang sebab Mutiah melakukan hal itu.
Mutiah menjawab bahwa rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak
membolehkan seorang istri memasukkan laki – laki ke rumahnya, ketika suaminya
tidak ada di rumah dan atau tanpa ijin suaminya. Dan Hasan adalah seorang laki
– laki, walaupun dia masih kecil. Selain itu Mutiah juga belum meminta jin
kepada suaminya. Subhanallah sungguh mulia sifat dan akhlaknya, taat pada Allah
dan menjalankan perintah Rasulnya..
Akhirnya Mutiah meminta Fatimah untuk kembali keesokan harinya,
setelah Mutiah meminta ijin terlebih dahulu kepada suaminya.
Akhirnya
Mutiah meminta Fatimah untuk kembali keesokan harinya, setelah Mutiah meminta
ijin terlebih dahulu kepada suaminya.
Tersentaklah Fatimah Az Zahra mendengarkan kata – kata wanita
mulia ini. Namun Fatimah tidak bisa menolak, karena argumentasi Mutiah
memanglah seperti yang diajarkan ayahnya rasulullah SAW. Setelah
mengucapkan ia bersama Hasan meninggalkan
kediaman Mutiah.
Pada hari berikutnya Fatimah kembali mengunjungi rumah Mutiah.
Kali ini bukan hanya Hasan yang ikut, Husein pun juga ingin ikut bersama
ibunya.
Ketika mereka bertiga telah sampai didepan rumah Mutiah, kejadian
dihari pertama terulang kembali. Mutiah meminta maaf seraya mengatakan bahwa
ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan dan Mutiah belum meminta
ijin suami untuk membawa Husein masuk ke rumahnya.
Semakin takjub hati Fatimah memikirkan bahwa begitu mulianya
wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah SAW. Selain itu beliau juga
sangat tunduk dan tawaddu kepada suaminya. Fatimahpun akhirnya kembali pulang
bersama Hasan dan husein. Namun sebelumnya ia berjanji untuk datang lagi
keesokan harinya.
Pada hari yang ketiga, Fatimah bersama kedua anaknya datang kembali
ke rumah Mutiah. Akhirnya dihari itu mereka bertiga diijinkan masuk ke rumah,
karena kehadiran Hasan dan Husein telah mendapat izin dari suami Mutiah.
Fatimah pun bersemangat ingin segera mengetahui, ibadah, amalan dan muamalah
apa saja yang dilakukan perempuan pertama masuk surge ini.
Setelah memasuki rumah, Fatimah mendapati ternyata rumah Mutiah
sangatlah sedrhana. Tak ada perabotan mewah disana. Namun seisi rumah tertata
rapi dan bersih, sampia – sampai Hasan dan Husein pun merasa betah bermain di dalam
rumah itu.
Fatimah juga tidak menemukan sesuatu istimewa yang dilakukan ke.
Mutiah hanya kelihatan sibuk mondar – mandir dari dapur ke ruang tamu karena
harus menyiapkan makanan siang untuk suaminya, dan Mutiahpun meminta maaf kepada
Fatimah untuk itu, karenanya tidak bisa menemani Fatimah mengobrol.
Fatimah kemudian melihat Mutiah meletakan makanan di sebuah wadah
dan tak lupa Mutiah juga mengikut sertakan sebuah cambuk. Fatimah yang merasa
penasaran dengan hal itu, kemudian memberanikan diri bertanya, “ Untuk apa
cambuk itu ?”.
Mutiah menjelaskan bahwa jiak suami Mutiah merasa masakannya tidak
enak, dia ridha untuk menyerahkan cambuk itu kepada suaminya untuk dipukulkan
ke punggungnya.
Mendengar hal itu, Fatimah kemudian bertanya kembali, “”Apakah itu
kehendak suamimu ?”. Mutiah pun menjawab “Bukan. Semua ini ku lakukan karena
keinginanku sendiri agar jangan sampai aku menjadi istri durhaka kepada
suamiku. Aku hanya mencari keridhaan dari suami, karena istri yang baik adalah
istri yang patuh pada suami yang baik dan suami ridha kepada istrinya.”
Dari jawaban Mutiah tersebut, akhirnya Fatimah mengetahui alasan
mengapa rasulullah mengatakan jika Mutiah adalah perempuan yang diperkenankan
masuk surge pertama kali. Surge memang menjadi tempat yang pantas dan imbalan
yang setimpal bagi istri yang dengan tulus melayani suaminya, seperti yang
telah dilakukan oleh Mutiah.
Saudariku ..
Jika zaman menyatakan tentang langkanya wanita seperti Mutiah
sekarang ini, semoga Allah senantiasa membukakan mata hati kita untuk menjadi
bagian dari sesuatu yang langka tersebut.
Dan jika manusia meragukan masih adakah keberadaan wanita yang mau
mengabdi dengan tulus kepada suaminya seperti yang dilakukan Mutiah, maka
pastikan bahwa kita adalah salah satu yang pengabdi itu.. aamiin insyaAllah .. J
Subhanallah kisah yang begitu indah dari seorang wanita mulia. Semoga
sepenggal kisah Mutiah sang wanita mulia ini bisa memberikan semangat kepada
kita untuk kembali meraih surga Allah. Lewat ketulusan kita dalam memberikan
kesenangan, ketentraman serta ketulusan pengabdian kepada suami. Aamiin J
Tetap berusahalah wahai saudariku ..
Menjadi istri yang baik taat pada Allah SWT menjalankan ajaran
Rasulullah dan tulus mengabdi kepada suami.. J
Menjadi muslimah yang Taat pada Allah SWT, meneladani semua ajaran
rasulullah dan tegar dalam semua ujian. J
Menjadi seorang ibu panutan bagi anak – anaknya .. J
(Syahidah/Voa-islam.com)
Sekian dulu sahabat..
Mohon maaf bila masih ada salah karena aku hanyalah insane tak
sempurna dan kesempurnaan hanya datang dari Allah sahaja, semoga bermanfaat dan
dapat dijadikan teladan bagi para wanita semuanya aamiin …
Salam santun ukhuwah ^^
MASYA ALLAH........
BalasHapusSungguh mulia hati seorang Mutiah
patut kita teladani wahai sekalian Muslimah...^_^
Assalamu alaikum,Wr,Wb
BalasHapusSebuah kisah yang bisa menjadi tauladan ummat, khususnya kaum Hawa, Semoga !
ukhty annisa : Teladan yang paling baik buat para Muslimah, mereka yang dicintai Alloh salah satunya Mutiah .. :)
BalasHapusZuhri: waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh..
Aammiin ..