Surat Untuk Seorang Akhwat …
Bismillahirrohmanirrohimm ..
Apa kabar
calon istriku ? Hope u well and do take care..
Allah selalu
bersama kita..
Ukhti …
Masihkah
menungguku ..?
Hmm..menunggu,
menanti atau whatever-lah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan.
Benarkah ?
Menunggu …
Hanya
sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang “istimewa”..
Dan bagiku,
menunggu adalah hal istimewa karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan
yang diperoleh dari menunggu..
Membaca,
menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat …
Menunggu
bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkanNya, melihat fenomena kehidupan
disekitar tempat menunggu atau sekedar merenungi kembali hal yang telah
terlewati..
Eits, bukan
berarti melamun sampai bengong alias ngayal dengan pikiran kosong karena itu
justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari ‘dunia lain’ masuk ke jiwa.
Banyak hal
lain yang bisa kau lakukan saat menunggu ..
Percayalah bahwa
tak selamanya sendiri itu perih,
Ngejomblo
itu nikmat. ^o^
Bahwa dimasa
penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif ..
Mumpung
waktu kita masih banyak luang..
Belum
tersita dengan kehidupan rumah tangga..
Jadi waktu
kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak.
Karena
permasalahan ummat saat inipun makin banyak..
Karenanya
wahai bidadari dunia…
Maklumilah
bila sampai saat ini aku belum datang..
Bukan ku tak
ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda..
Tapi
persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit..
Begitu
banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi,
lumpuh layuh hingga muntaber..
Belum lagi
satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini
‘sarang tikus’.
Ditambah
lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini..
Meski saat
ini hidup untuk diri sendiripun rasanya masih sulit
Namun
seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah
sebuah kemuliaan memberi disaat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian
terbaik..
Bahwa kita
belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri ..
Ukhtiku ..
Dimanapun
engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah..
Telah
kulihat wajahmu dan aku mengerti, betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
didalam hari – harimu..
Percayalah
padaku akupun rindu akan hadirmu ..
Aku akan
datang, tapi mungkin tidak sekarang, karena jalan ini masih panjang..
Banyak hal
yang menghadang..
Hatiku pun
melagu dalam nada angan ..
Seolah
sedetik tiada tersisakan ..
Resah hati
tak mampu kuhindarkan ..
Tentang
sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan ..
Karena asaku
tiada kan terkikis dari panjang jalan perjuangan..
Hanya karena
sebuah kegelisahan..
Lebih baik
mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan ..
Keputusan
besar untuk datang padamu ..
Ukhti …
Jangan
menangis, jangan bersedih, hapus keraguan didalam hatimu..
Percayalah
padaNya, yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya liukan hidup yang pasti
berakhir..
Yakinlah..
Saat itu pasti akan tiba..
Tak usah kau
resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu..
Karena aura
keimananlah yang utama..
Itulah
auramu yang memancarkan cahaya syurga, merasuk dan menembus relung jiwa..
Wahai
perhiasan terindah..
Hidupmu
jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu..
Apalagi
hanya demi sebuah pernikahan, karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi
ia bisa hancur dalam sedetik..
Seperti kota
Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.
Jangan
pernah merasa, hidup ini tak adil..
Kita tak
akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ..
Pasrahkan
inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu ..
Bariskan
harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah dishalat malammu..
Pulanglah
padaNya ke dalam pelukanNya..
Jika memang
kau tak sempat bertemu diriku,
Sungguh..
itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci dan kau terpilih menjadi Ainul
Mardhiyah di JannahNya..
Ukhtiku..
Scenario
Allah adalah scenario terbaik..
Dan itu pula
yang telah Ia skenariokan untuk kita..
Karena Ia
sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang,
Merenda hari
esok seperti yang kita harapkan nantinya..
Untuk
membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita …
Ukhtiku..
Ku tahu kau
merinduiku, bersabarlah saat indah ‘kan menjelang jua..
Saat kita
akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan ..
Apa kabarkah
kau disana ?
Lelahkah kau
menunggu berkelana ?
Lelahkah kau
menungguku kau disana ?
Bisa
bertahankah kau disana ?
Teap
bertahanlah kau disana..
Aku akan
segera datang, sambutlah dengan senyum manismu..
Bila waktu
itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu..
Kenakanlah
gaun indah itu..
Masih banyak
yang harus kucari, tuk bahagiakan hidup kita nanti..
Ukhtiku..
Malam ini
terasa panjang dengan air mata yang mengalir..
Hatiku
terasa kelu dengan derita yang mendera,
Kutahan
derita mala mini sambil menghitung bintang ..
Cinta membuat
hati terasa terpotong – potong..
Jika disana
ada bintang yang mengilang..
Mataku
berpendar mencari bintang yang datang ..
Kalau memang
kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang ..
Ku awali
hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat ..
Dan
mendo’akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik
dariNya..
Aku tak
pernah berharap, kau kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini..
Hanya dengan
rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup..
Maka hanya
dengan mengikuti jejak –jejak hatimu, ada arti ku telusuri hidup ini..
Mungkin kau
tak pernah sadar betapa mudahnya kau tuh dikagumi..
Akulah orang
yang kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu ..
Ukhtiku…
Saat ini ku
hanya bisa mengagumimu..
Hanya bisa
merindukanmu..
Dan tetaplah
berharap terus berharap ..
Berharap aku
kan segera datang..
Jangan
pernah berheenti berharap..
Karena
harapan – harapanlah yang membuat kita tetap hidup..
Bila kau
jadi istriku kelak..
Jangan
pernah berhenti memiliki dan mencintaiku
hingga ujung waktu ..
Tunjukkan
padaku kau kan selalu mencintaiku..
Hanya engkau
yang aku harap ..
Telah lama
kuharap hadirmu disini..
Meski sulit,
harus kudapatkan ..
Jika tidak
kudapat didunia..
Kan ku kejar
sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga ..
Ku akui cintaku
tak hanya hinggap disatu tempat ..
Aku takut
mungkin diriku terlalu liar bagimu ..
Namun
sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku ..
Pelarian
perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku ..
Waktupun
terus berlalu dan aku kian mengerti ..
Apa yang
akan ku hadapi dan apa yang harus kucari dalam hidup ..
Kurangkai
sebuah tulisan sederhana ini untuk dirimu yang selalu bijaksana ..
Aku goreskan
stair sederhana ni untuk dirimu yang selalu mempesona ..
Memahamiku
dan mencintaiku apa adanya ..
Semoga Allah
kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu ..
Semoga ..
Kau terindah
di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu ..
Kau
teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu ..
Kau berikan
tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti ..
Kau bentangkan
jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati ..
Begitu indah
kau tercipta bagi Adam ..
Begitu
anggun kau terlahir sebagai hawa ..
Kau terindah
yang pernah ku kagumi meski tak bisa aku miliki ..
Kau
teranggun yang pernah ku temui meski tak bisa aku miliki ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar