Bismillahirrohmanirrohimm
..
Pada waktu sahur, seorang Abid (orang yang
sedang beribadah) membaca surat ‘Thaa Haa’ di biliknya yang berdekatan dengan
jalan raya. Selesai membaca, dia merasa sangat mengantuk. Lalu ia putuskan
untuk tidur.
Dalam tidurnya, dia bermimpi melihat seorang
laki-laki turun dari langit dan menbawa Alquran. Lelaki itu datang menemuinya
dan segera membuka kitab suci itu di depannya. Dijelaskannya surat ‘Thaa Haa’,
dan diperlihatkannya halaman demi halaman agar terlihat jelas oleh Abid.
Abid melihat setiap kalimat surat itu dicatat
sepuluh amal kebajikan sebagai pahala bacaannya, kecuali satu kalimat saja yang
catatannya dihapus. Lalu Abid bertanya, “Demi Allah, sesungguhnya aku telah membaca
seluruh surat ini tanpa meninggalkan satu kalimat pun. Tetapi mengapa catatan
pahala untuk kalimat ini dihapus?”
“Benar seperti katamu, engkau memang tidak
meninggalkan satu kalimat pun dalam bacaanmu tadi, dan untuk kalimat itu sudah
dicatatkan pahalanya, tetapi tiba-tiba kami mendengar perintah dari arah Arasy,
‘ Hapuskan catatan itu dan gugurkan pahala untuk kalimat itu!’ karena itulah
kami segera menghapusnya,” jawab lelaki itu.
Dalam mimpinya Abid menangis dan
berkata, “Kenapa tindakan itu dilakukan?”
“Semua ini karena engkau sendiri, ketika
membaca surat Thaa Haa tadi, seorang hamba Allah melewati jalan dekat rumahmu,
engkau sadar akan hal itu, lalu engkau meninggikan suara bacaanmu agar
terdengar oleh hamba Allah tersebut. Kalimat yang tiada catatan pahala itulah
yang telah engkau baca dengan suara tinggi.” jelas
si lelaki.
Si ABid terjaga dalam tidurnya, “Astagfirullahal’adzim!
sungguh licin virus riya menyusup ke dalam hatiku, dan sungguh besar bahayanya.
Dalam sekejap mata, ibadahku dimusnahkan,” tuturnya.
Wallahua’lam ..
semoga sepenggal kisah ini bisa memberikan hikmah dan manfaat untukku, untukmu dan untuk kita ..
sumber
: Buku 100 Kisah Islami pilihan untuk Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar